LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
JUDUL: ENZIM KATALASE
Nama : Nur Khasanah
Kelas : XII.Ilmu Alam
No. Absen : 17
MA AL ISLAM JAMSAREN SURAKARTA
TAHUN 2010/2011
I. JUDUL
Enzim Katalase
II. TUJUAN
Mengetahui fungsi enzim katalase terhadapH2O2.
III. LANDASAN TEORIENZIM
1. Sifat Umum Enzim
a. Enzim berfungsi sebagai biokatalisator merupakan suatu protein.
b. Enzim bekerja sangat spesifik, satu enzim satu substrat.
c. Enzim dibutuhkan dalam jumlah sedikit.
d. Enzim dapat bekerja bolak-balik.
e. Enzim dapat bekerja pada suhu tertentu.
f. Enzim dapat bekerja pada PH tertentu.
g. Enzim dapat bekerja pada substrat tertentu.
h. Terdapat sisi aktif/sisi katalitik.
i. Menurunkan energi aktivasi.
2. Komponen Pembentuk Enzim
a. Enzim protein sederhana tersusun oleh protein saja.
b. Enzim konjugasi, disebut holoenzim, tersusun dari:
1) Apoenzim, yaitu dengan enzim yang tersusun oleh protein bersifat termolabil, mudah rusak pada suhu di atas 60°C.
2) Gugus prostetiki, yaitu bagian enzim,yang tidak tersusun dari protein bersifat termostabil, tahan panas, dapat berupa ion logam berperan sebagai stabilisator agar enzim tetap aktif.
Contoh:
Mg++, Ca++, Fe++, Cu++, K+, Na+ disebut kofaktor. Berupa senyawa organik, berperan pada reaksi. Enzim tis tertentu yang mudah lepas dari protein disebut Ko enzim. Contoh: Ko enzim A, NAD (Nikotinamida Adenin Dinukleotida), FAD (Flavin Adenin Diukleotida), Sitokrom, berbagai vitamin B, misalnya vitamin B, vitamin B2.
Apoenzim dan gugus prostetik merupakan suatu kesatuan yang disebut: holoenzim. Tetapi ada sebagian enzim yang bagian apoenzim dengan prostetiknya tidak bersatu. Bagian prostetik yang lepas disebut koenzim yang aktif seperti halnya bagian prostetik.
3. Cara Kerja Enzim
a. Model Kunci Gembok
Enzim sebagai gembok karena memiliki sebuah bagian kecil yang dapat berikatan secara pas dengan sisi aktif enzim (gembok).
b. Induksi Pas (Model Induced Fit)
Pada modal ini, sisi aktif enzim dapat berubah bentuk sesuai dengan bentuk substrat.
4. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim
a. Temperatur
Temperatur yang terlalu tinggi dapat mendenaturasi protein. Temperatur yang terlalu rendah dapat menghambat reaksi. Pada umumnya temperatur optimum enzim adalah 30° - 40° C.
b. Perubahan pH
Perubahan pH dapat mempengaruhi perubahan asam amino kunci pada sisi aktif enzim sehingga menghalang sisi aktif berkombinasi dengan substratnya. pH optimum yang diperlukan berbeda-beda tergantung jenis enzimya.
c. Konsentrasi Enzim dan Substrat
Agar reaksi berjalan optimum, maka perbandingan jumlah antara enzim dan substrat harus sesuai.
d. Inhibitor Enzim
Ada dua jenis hambatan enzim, yaitu sebagai berikut.
1) Inhibitor kompetitif. Pada penghambatan ini substrat masih berkaitan dengan kompleks enzim-inhibitor.
2) Inhibitor nonkompetitif. Pada penghambatan ini, substrat sudah tidak dapat berkaitan dengan kompleks enzim inhibitor karena sisi aktif enzim berubah.
5. Nomenklatur dan Klasifikasi Enzim
Enzim diberi nama dengan menambahkan akhiran ase terhadap nama substrat yang diubah oleh enzim tersebut. Berdasarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam suatu reaksi, maka enzim dapat digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu:
a. Golongan hidrolase, yaitu enzim yang dengan penambahan air atau dengan adanya air dapat mengubah suatu substrat mhd hasil akhir.
b. Golongan desmolase, yaitu enzim yang dapat memecah ikatan C-C atau C-N.
c. Golongan reduktase oksidase
d. Yaitu enzim yang fungsinya untuk reaksi redoks.
IV. ALAT DAN BAHAN
1. Lumpang porselin 1 buah.
2. Tabung Reaksi 10 buah.
3. Rak tabung reaksi 1 buah.
4. Pipet 5 buah.
5. Kaki tiga + kaca.
6. Corong kaca.
7. Lidi.
8. Korek api.
9. Ektrak hati.
10. Ekstrak jantung
11. H2O2 10 %
12. HCL 5%
13. HaOH 5%
14. Kapas
15. Air suling
1. Membuat ekstak hati/jantung dengan cara:
a. Melumatkan jantung/hati dalam lumpang porselin, sambil menetesinya dengan air sedikit demi sedikit.
b. Saringlah tumbukan jantung/hati itu dengan corong kaca yang telah dilapisi kapas.
2. Menyediakan 10 tabung reaksi:
a. 5 buah tabung diberi label I, II, III, IV, V.
b. 5 buah tabung lain diberi label 1, 2, 3, 4, 5.
3. Mengisi tabung 1 sampai dengan tabung 5 dengan masing- masing tabung 1cc H2O2 10 %.
4. Mengisi tabung no I sampai no V dengan masing- masing tampak seperti pada tabel:
Tabung | Isi | Keterangan |
I | 2 cc ekstrak hati | - |
II | 2 cc ekstrak hati + 5 tetes HCl 5 % | Dikocok |
III | 2 cc ekstrak hati + 5 tetes NaOH 5 % | Dikocok |
IV | 2 cc ekstrak hati dipanaskan pada air mendidih | - |
V | 2 cc ekstrak jantung | - |
5. Meneteskan 10 tetes isi tabung I ke dalam tabung 1. Kemudian tutup mulut tabung 1 dengan ibu jari, lalu mengamati apa yang terjadi pada campuran tersebut, kemudian lepaskan ibu jari yang menutupi tabung dan masukkan lidi yang sudah membara dan mengamati apa yang terjadi.
6. Melakukan seperti langkah no. 5.
7. Menulis hasil pengamatan dalam bentuk tabel.
VI. HASIL PENGAMATAN
Hasil Pengamatan:
larutan | Ekstrak hati +H2O2 | Ekstrak jantung | ||
Gelembung | Nyala Api | Gelembung | Nyala Api | |
Netral | *** | Nyala | * | Redup |
Asam | *** | Nyala |
|
|
Basa | *** | Nyala |
|
|
dipanaskan | - | Tidak nyala |
|
|
Keterangan:
*** gelembung banyak sekali
* gelembung sedikit sekali
- tidak ada gelembung
VII. ANALISIS DATA
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diambil suatu analisis yaitu:
Pada ekstrak hati yang telah diberi H2O2 muncul gelembung udara dikarenakan pada hati terdapat enzim katalase. Untuk menetralkan H2O2 harus memakan hati ayam, kambing, atau sapi. Fungsi enzim katalase adalah untuk menetralkan H2O2 dalam tubuh, sedangkan reaksinya:
2H2O2 enzim katalase 2H2O + O2 (penyebab nyala api)
Enzim katalase lebih banyak terdapat pada hati dikarenakan banyaknya gelembung- gelembung udara pada reaksi H2O2 + ekstrak hati, sedang pada reaksi ekstrak jantung + H2O2 hanya terdapat sedikit gelembung udara.
Faktor- faktor yang mempengaruhi kerja enzim antara lain:
a. Temperature.
b. Perubahan pH.
c. Konsentrasi enzim atau substrat.
d. Inhibitor enzim.
VIII. PENUTUP
Dari hasil pengamatan dapa disimpulkan sebagai berikut:
1. Pada ekstrak hati yang telah diberi H2O2 muncul gelembung udara dikarenakan pada hati terdapat enzim katalase.
2. Untuk menetralkan H2O2 harus memakan hati ayam, kambing, atau sapi.
3. Fungsi enzim katalase adalah untuk menetralkan H2O2 dalam tubuh, sedangkan reaksinya:
2H2O2 enzim katalase 2H2O + O2 (penyebab nyala api)
4. Enzim katalase lebih banyak terdapat pada hati dikarenakan banyaknya gelembung- gelembung udara pada reaksi H2O2 + ekstrak hati, sedang pada reaksi ekstrak jantung + H2O2 hanya terdapat sedikit gelembung udara.
5. Faktor- faktor yang mempengaruhi kerja enzim antara lain:
a. Temperature.
b. Perubahan pH.
c. Konsentrasi enzim atau substrat.
d. Inhibitor enzim.
IX. DAFTAR PUSTAKA
D.A Pratiwi,dkk.2007.BIOLOGI untuk SMA kelas XII.Jakarta:Erlangga.
mumeti
BalasHapussekarang udah nggak tho??
BalasHapus